RESMI – Yuran Fernandes Dilarang Aktif di Sepak Bola Indonesia Selama 12 Bulan, PSSI Jatuhkan Sanksi Berlapis

Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes, resmi dijatuhi hukuman berat oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Pemain asal Tanjung Verde itu dilarang beraktivitas di dunia sepak bola Indonesia selama 12 bulan. Tak hanya itu, ia juga dikenai denda dan ancaman sanksi lebih berat jika mengulangi tindakan serupa.


Sindiran Pedas Berujung Hukuman Berat

Hukuman ini merupakan buntut dari unggahan kontroversial Yuran Fernandes di media sosial, yang menyindir kondisi sepak bola Indonesia. Dalam unggahan itu, ia menyamakan level sepak bola dan tingkat korupsi di Indonesia.

Unggahan tersebut disinyalir merupakan luapan emosi setelah Yuran merasa tidak puas dengan kepemimpinan wasit dalam laga PSS Sleman vs PSM Makassar.

📌 Baca juga: Disorot Erick Thohir, Ini Deretan Kontroversi Yuran Fernandes di Liga 1


Komdis PSSI Resmi Umumkan Sanksi

Melalui surat keputusan No. 163 yang dirilis Komdis PSSI, tercantum tiga poin utama sanksi untuk Yuran Fernandes:

  1. Larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola di Indonesia selama 12 bulan, mengacu pada Pasal 59 ayat 2 dan Pasal 141 Kode Disiplin PSSI 2023.

  2. Denda sebesar Rp 25 juta rupiah.

  3. Ancaman sanksi lebih berat bila mengulangi pelanggaran serupa.


PSM Makassar Menyatakan Keberatan

Manajemen PSM menyampaikan keberatannya terhadap sanksi ini. Dalam pernyataan resminya, mereka menyayangkan bahwa keputusan disampaikan setelah tim menyelesaikan persiapan menghadapi Malut United.

“PSM Makassar menyayangkan sanksi Yuran Fernandes yang baru disampaikan setelah persiapan melawan Malut United selesai digelar (Press Conference & Official Training).”

PSM juga memastikan akan mengajukan banding terhadap keputusan tersebut dan akan mendampingi Yuran dalam proses tersebut.


Erick Thohir Bereaksi Keras

Erick Respons Yuran: Jangan Jelek-jelekin Liga, Kecuali Ada Bukti
Erick Respons Yuran: Jangan Jelek-jelekin Liga, Kecuali Ada Bukti

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menanggapi kasus ini dengan nada tegas. Ia menilai Yuran seharusnya tidak bermain di Indonesia jika tidak menghargai kompetisi.

“Kalau dia menyesal, ya jangan main di Indonesia. Main saja di luar negeri,” ujar Erick Thohir.

“Jangan cari makan di sini, berkarier di sini, tapi jelek-jelekkan Liga Indonesia. Kecuali kalau dia ada bukti,” tambahnya.

PSSI menegaskan terbuka terhadap kritik, tapi bukan tanpa dasar. Erick juga menantang Yuran menunjukkan bukti jika benar ada indikasi korupsi seperti yang disebut.


Klarifikasi dan Permintaan Maaf

Setelah unggahan tersebut viral, Yuran Fernandes telah menyampaikan permintaan maaf dan mengklarifikasi bahwa unggahannya merupakan luapan emosi sesaat. Namun, klarifikasi tersebut tidak menghindarkannya dari hukuman.

Selain sanksi dari Komdis, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi turut mengeluarkan surat teguran terhadap Yuran.

Hukuman ini menjadi pengingat bahwa pemain profesional dituntut menjaga etika, termasuk di ranah digital. Yuran Fernandes kini harus menjalani masa hukuman panjang, yang bisa berdampak besar pada kariernya di sepak bola Indonesia.


Sumber:

    Read Previous

    Apa Itu Pestabola Merdeka? Turnamen Sepak Bola Bersejarah yang Bangkit Lagi di Malaysia

    Read Next

    Klasemen Liga 1 Terbaru: Barito Putera Jaga Harapan PSIS, Persaingan Degradasi Kian Sengit

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Most Popular

    close
    Banner iklan disini