
Musim Liga Champions UEFA 2024/25 telah berakhir dengan kisah bersejarah. Paris Saint-Germain akhirnya meraih gelar pertama mereka setelah membantai Inter Milan 5-0 di final yang digelar di Allianz Arena, Munich. Kemenangan ini sekaligus menjadi kemenangan terbesar dalam sejarah final kompetisi ini.
π Baca juga: Pratinjau PSG di Piala Dunia Antarklub 2025: Jadwal, Sorotan, dan Pemain Kunci
PSG Juara, Inter Hancur di Final
Di atas kertas, laga final terlihat seimbang. Namun di lapangan, PSG tampil luar biasa dan tidak memberi kesempatan bagi Inter Milan untuk berkembang. Dua gol cepat membuat anak asuh Simone Inzaghi terguncang dan tak mampu bangkit.
Meski tampil kurang konsisten di fase grup, PSG justru memuncak di saat yang tepat dan menutup musim dengan treble winner. Sementara itu, Inter Milan yang tampil solid sepanjang turnamen kembali gagal saat final seperti musim lalu.
Sekarang, mari kita lihat siapa saja pemain yang masuk Tim Terbaik Liga Champions 2024/25 versi The Hard Tackle, dalam formasi 4-3-3.
Kiper: Gianluigi Donnarumma (PSG)
Setelah awal musim yang kurang meyakinkan, Donnarumma bangkit di paruh kedua musim. Penampilannya luar biasa, terutama di semifinal melawan Arsenal. Total 14 gol kebobolan dan 6 clean sheet dari 15 laga membuktikan pentingnya perannya.
Bek Kanan: Achraf Hakimi (PSG)
Hakimi tampil konsisten dan bahkan layak disebut sebagai kandidat Ballon dβOr. Ia mencetak gol di babak gugur melawan Arsenal, Aston Villa, dan bahkan Inter di final. Total 9 kontribusi gol dari 17 laga UCL.
Bek Tengah: Marquinhos (PSG)
Kapten PSG ini menjadi pemimpin lini belakang. Peran Marquinhos sangat krusial bagi perkembangan Willian Pacho, dan kehadirannya memberi rasa aman serta pengalaman di lini pertahanan.
Bek Tengah: Alessandro Bastoni (Inter Milan)
Meski kebobolan lima gol di final, Bastoni tampil solid sepanjang turnamen. Ia berperan penting dalam lini belakang Inter yang hanya kebobolan satu gol di sembilan laga awal, termasuk saat menghadapi Manchester City dan Real Madrid.
Bek Kiri: Nuno Mendes (PSG)
Mendes tampil luar biasa, menahan Mohamed Salah dan mencetak gol di dua leg melawan Aston Villa. Enrique sukses memaksimalkan potensinya di sisi kiri pertahanan.
Gelandang Bertahan: Declan Rice (Arsenal)
Rice adalah motor lini tengah Arsenal. Ia menjadi pemain terbaik di dua leg saat Arsenal menyingkirkan Real Madrid. Dua gol dari tendangan bebas dan pertahanan solid membuktikan kualitasnya.
Gelandang Tengah: Pedri (Barcelona)
Meski minim statistik, Pedri tampil konsisten dan jadi pengatur tempo permainan Barca. Di bawah Hansi Flick, ia bermain cerdas dan disiplin di lini tengah.
Gelandang Tengah: Vitinha (PSG)
Vitinha menjadi pengatur tempo PSG. Umpan terobosannya ke Doue di final jadi awal gol pertama. Dengan 4 kontribusi gol dari 17 laga, ia adalah nyawa permainan PSG.
Sayap Kanan: Lamine Yamal (Barcelona)
Baru 17 tahun, Yamal sudah jadi pemain kunci Barcelona. Ia mencetak 5 gol dan 4 assist dari 13 laga. Penampilannya melawan Inter membuat Inzaghi harus menurunkan tiga pemain untuk menghentikannya.
Penyerang Tengah: Ousmane Dembele (PSG)
Dembele mencatat 14 kontribusi gol dalam 15 laga UCL. Ia mencetak atau membuat assist di setiap laga mulai dari babak 16 besar. Perannya di posisi sentral membawa PSG ke puncak kejayaan.
Sayap Kiri: Raphinha (Barcelona)
Dengan 21 kontribusi gol dari 14 laga, Raphinha menyamai rekor Cristiano Ronaldo untuk kontribusi gol terbanyak dalam satu musim Liga Champions. Meski tak lolos ke final, ia tetap jadi bintang utama musim ini.
Penghargaan Tambahan
Yann Sommer (Inter) hampir menyaingi Donnarumma.
Bek seperti Willian Pacho, Kim Min-jae, dan Gabriel Magalhaes tampil mengesankan.
Denzel Dumfries, Joao Neves, Kimmich, dan Barella patut disebut di lini tengah.
Di lini depan, Serhou Guirassy, Lewandowski, dan Lautaro Martinez tampil konsisten meski gagal masuk XI terbaik.
π Baca juga: Luis Enrique dan Misi Ajaib Bawa PSG Juara Liga Champions
Sumber: