
Pembagian pot undian Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menimbulkan polemik yang cukup tajam, khususnya dari pihak Irak.
BACA JUGA :
PSG Ditolak Bournemouth! Transfer Illya Zabarnyi Masih Buntu Meski Sudah Tawarkan €60 Juta
Masalah utama muncul karena peringkat FIFA terbaru per Juli 2025 menunjukkan bahwa Irak berada di posisi ke-58 dunia.
Sementara itu, Arab Saudi justru satu tingkat di bawah, yakni di posisi ke-59. Namun hasil undian tidak mencerminkan hal tersebut.
AFC secara resmi tetap menempatkan Arab Saudi di Pot 1 bersama Qatar, sedangkan Irak harus puas di Pot 2.
Keputusan ini langsung menuai kritik karena dianggap tidak adil dan tidak mencerminkan fakta terkini.
AFC Pakai Ranking FIFA Tertanggal Khusus, Bukan Terbaru
AFC menjelaskan bahwa penentuan pot tidak menggunakan ranking FIFA edisi Juli 2025 yang lebih baru.
Sebaliknya, mereka menggunakan data ranking FIFA tertanggal 13 Juni 2025, yang dianggap sebagai acuan resmi.
Pada tanggal tersebut, Arab Saudi memang masih di atas Irak dalam daftar ranking FIFA.
Karena itu, AFC merasa keputusannya sah dan sesuai regulasi yang sudah ditentukan sejak awal.
Namun, banyak pengamat menilai pendekatan ini ketinggalan zaman dan merugikan tim yang sebenarnya sedang dalam performa bagus.
Ranking terbaru yang terbit sebelum tanggal undian mestinya menjadi acuan, agar sistem lebih transparan dan relevan.
Kritik Meningkat: Tuduhan Arahkan Keuntungan untuk Tuan Rumah
Kecurigaan juga meningkat karena Qatar dan Arab Saudi, yang berada di Pot 1, sama-sama menjadi tuan rumah terpilih.
Kedua negara mendapat keuntungan dari segi lokasi pertandingan dan pembagian grup. Hal ini dianggap tidak adil.
Beberapa pihak menilai AFC mengutamakan kepentingan politis dan tuan rumah, bukan prinsip keadilan kompetisi.
Protes dari Irak dan bahkan Indonesia terkait pembagian venue sejauh ini belum mendapat tanggapan memuaskan dari AFC.