
Persik Kediri tim musafir Liga 1 menjadi kekhawatiran terbaru jelang musim 2025/2026. Hal ini menyusul belum layaknya Stadion Brawijaya dari sisi fasilitas pencahayaan yang tak memenuhi standar operator Liga 1.
📌 Baca juga: 11 Pemain Terbaik Liga 1 2024/25: Persib dan Dewa United Paling Bersinar
Lampu Stadion Brawijaya Tak Sesuai Regulasi PT LIB
Ketua Panpel Persik, Tri Widodo, menyebut bahwa Stadion Brawijaya tidak memenuhi regulasi pencahayaan minimal 1.500 lux yang ditetapkan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
“Kalau lampunya nggak di-upgrade menjadi 1.500 lux, sudah pasti tidak bisa di Stadion Brawijaya,” kata Widodo.
Widodo juga menyebut ada insiden lampu padam yang membuat catatan buruk stadion tersebut semakin panjang di mata operator Liga.
Pilihan Stadion Alternatif di Jawa Timur
Widodo menambahkan, hanya enam stadion di Jawa Timur yang sesuai regulasi, antara lain:
Gelora Bung Tomo (Surabaya)
Gelora Delta Sidoarjo
Gelora Madura Ratu Pamelingan
Stadion Surajaya Lamongan
Gelora Joko Samudro (Gresik)
Stadion Kanjuruhan Malang
📌 Baca juga: Daftar Pemain ASEAN All-Stars untuk Laga Melawan Manchester United
Manajemen Masih Ingin Berkandang di Kediri
Meski demikian, Manajer Tim Persik, Mochamad Syahid Nur Ichsan, menyatakan keinginan kuat timnya untuk tetap berkandang di Kediri.
“Rasanya cukup berat menjadi tim musafir. Masih ada waktu beberapa bulan agar Stadion Brawijaya diperbaiki,” ujarnya.
Sebelumnya, Macan Putih juga sempat dilarang menggunakan Stadion Brawijaya akibat insiden teknis seperti lampu padam dan lapangan tergenang air.
Catatan Buruk Musim Ini Jadi Pertimbangan
Insiden lampu padam saat menghadapi Persis Solo (14 Februari) dan Dewa United (1 Maret), serta lapangan becek saat menjamu PSS Sleman (19 Januari), menambah daftar evaluasi dari PT LIB terhadap stadion tersebut.
📌 Baca juga: Tyronne Del Pino Terpilih Jadi Pemain Terbaik BRI Liga 1 2024/2025
Jika perbaikan tak segera dilakukan, besar kemungkinan Persik Kediri tim musafir Liga 1 menjadi kenyataan.
Sumber: