Pengamat sepak bola Tommy Welly, yang lebih dikenal dengan nama Bung Towel, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya terkait harapan masyarakat agar timnas Indonesia bisa menembus Piala Dunia 2026. Ia berharap optimisme tersebut tetap terjaga usai adanya pergantian pelatih dari Shin Tae-yong (STY) ke pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert. Saat ini, timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Hal ini didukung oleh posisi tim Garuda di peringkat ketiga Grup C zona Asia dengan koleksi enam poin, hanya terpaut satu poin dari Australia di posisi kedua.
Untuk laga selanjutnya, timnas Indonesia dijadwalkan memainkan empat pertandingan lagi di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. “Memiliki mimpi untuk lolos itu tidak ada salahnya. Kalau berbicara secara realistis, seperti yang pernah saya sampaikan dalam acara Catatan Demokrasi bersama Bang Arya (Sinulingga), sejujurnya saya ragu apakah target lolos Piala Dunia 2030 itu benar-benar bisa diraih,” ujar Bung Towel, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com melalui Antara, Sabtu, 11 Januari 2025. Menurut Towel, peluang timnas Indonesia mencapai Piala Dunia 2026 adalah sebuah mimpi yang sedang dalam proses, yang pada akhirnya tetap memberi keuntungan. “Jadi, bolehkah kita berharap? Tentu saja boleh,” tambahnya.
Bung Towel juga menyampaikan bahwa dirinya masih merasa skeptis terhadap penunjukan Kluivert sebagai pelatih timnas. Namun, ia mengakui bahwa pergantian pelatih ini adalah langkah yang diperlukan PSSI setelah performa negatif di bawah STY.
Menurutnya, PSSI telah memilih langkah paling efisien karena ia melihat adanya tantangan komunikasi di timnas Indonesia dengan tiga kultur bahasa yang berbeda (Korea, Belanda, dan Indonesia). Bung Towel menyoroti bahwa hal ini perlu diakui, meskipun penerjemah Jeong Seok-seo dan Nova Arianto mengklaim tidak ada kendala dalam komunikasi. Keputusan menunjuk pelatih dari Belanda, lanjutnya, kemungkinan besar merupakan solusi untuk mengatasi masalah ini.
Ia juga menyebutkan bahwa masalah komunikasi telah dijelaskan secara profesional oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam konferensi pers sebelumnya. Meski Kluivert belum memiliki reputasi gemilang sebagai pelatih, ia dianggap memahami tantangan yang akan dihadapi PSSI, terutama dalam merekrut pelatih Eropa saat musim kompetisi sedang berlangsung.
Lebih lanjut, Bung Towel menilai bahwa kehadiran Kluivert bersama dua asisten pelatih dengan rekam jejak teknik yang baik, Alex Pastoor dan Denny Landzaat, adalah keputusan yang tepat. “Pendamping di kiri-kanannya juga akan sangat berpengaruh. Konsep ini mirip seperti yang dilakukan (Frank) Rijkaard di Barcelona,” jelasnya. “Ia memiliki Henk ten Kate dengan masukan teknis yang kuat, atau seperti Pep Guardiola di Manchester City yang didampingi oleh Juanma Lillo, Enzo Maresca, hingga Mikel Arteta,” pungkasnya.