
Manchester United menghadapi tantangan besar dalam upayanya menuju final Liga Europa, dengan Athletic Bilbao sebagai lawan berat mereka. Pertandingan di San Mamés ini diprediksi menjadi laga penentu yang bisa mengubah arah sejarah kedua tim.
Athletic Bilbao tengah dalam momentum penuh harapan. Wajar jika mereka bermimpi tampil di final Liga Europa yang berpotensi digelar di markas mereka sendiri. Musim ini terasa seperti panggung yang telah disiapkan untuk tim asal Basque, yang tampil percaya diri dan konsisten.
Sejak Ernesto Valverde kembali menukangi Bilbao pada 2022, performa mereka di La Liga terus meningkat. Hanya tiga tim elite Spanyol—Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid—yang mencatat kemenangan lebih banyak. Peluang meraih trofi besar musim ini sangat terbuka bagi mereka.
BACA JUGA :
Prediksi Athletic Bilbao vs Manchester United – 2 Mei 2025
Setelah menyingkirkan Rangers di babak perempat final, Bilbao kini menghadapi tantangan besar lain: Manchester United. Di sisi lain, tim Inggris ini tampil inkonsisten sepanjang musim. Laga ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi United dalam menghadapi pasukan Valverde yang terorganisir dengan baik.
1. Pertarungan Sengit di Tengah Lapangan
Athletic dikenal dengan permainan fisikal yang tertata rapi. Fokus utama mereka adalah menguasai lini tengah dan merebut kembali bola secepat mungkin setelah kehilangan penguasaan. Mereka menjadi tim dengan catatan pemulihan bola terbaik di sepertiga tengah La Liga—rata-rata 22,5 kali per laga.
Manchester United harus siap bertarung dalam perebutan bola kedua. Jika tidak, mereka bisa kerepotan sejak laga pertama. Athletic terbiasa bermain dengan intensitas tinggi dan siap memanfaatkan setiap celah yang ada.
2. Tantangan Menghadapi Duet Williams
Ruben Amorim cenderung memakai formasi 3-4-3 yang memberi peran besar pada wing-back. Namun, melawan Bilbao, sistem ini bisa jadi bumerang. Nico dan Inaki Williams adalah ancaman serius di sisi sayap. Nico lihai menggiring bola, sedangkan Inaki berbahaya dalam situasi transisi cepat.
Jika formasi ini tetap digunakan, Amorim harus menemukan cara menutup ruang agar saudara Williams tidak bebas beroperasi. Pertahanan sayap United harus solid dan tak boleh membiarkan ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan duo cepat tersebut.
3. Waspadai Ketajaman Maroan Sannadi
Musim ini, Maroan Sannadi tampil sebagai andalan baru Bilbao di lini depan, menggantikan Guruzeta. Dengan fisik kuat dan insting tajam, dia kerap merepotkan pertahanan lawan. Catatan rata-rata hampir tujuh sentuhan di kotak penalti lawan menunjukkan betapa aktifnya ia di area berbahaya.
Pertahanan United harus disiplin. Jika Sannadi diberi ruang, ia bisa membuat perbedaan besar dalam laga ini. Terutama jika bek seperti Harry Maguire terjebak dalam situasi satu lawan satu, potensi kebobolan bisa meningkat.
4. Menembus Pertahanan Blok Rendah Athletic
Bilbao kerap memakai formasi 4-4-2 saat bertahan, sangat terorganisir dan efisien. Mereka pandai membaca momen untuk menekan maupun bertahan, serta mampu dengan cepat beralih ke serangan balik mematikan—suatu tantangan nyata bagi United.
Bruno Fernandes sebagai pengatur serangan akan jadi sasaran utama. Athletic mungkin menugaskan Jauregizar atau de Galarreta untuk membatasi ruang geraknya. United harus mencari cara agar Fernandes tetap bisa menjadi kreator tanpa terlalu banyak tertekan.
5. Siapkah United dengan Taktik Alternatif Bilbao?
Pertanyaan pentingnya adalah, bagaimana pendekatan Bilbao di leg pertama? Apakah mereka akan langsung menekan dengan dukungan penuh dari publik San Mamés, atau bermain lebih hati-hati untuk menjaga ritme?
Apa pun pilihan Ernesto Valverde, bisa dipastikan Bilbao akan tampil dengan rencana matang. Mereka tahu apa yang dipertaruhkan, dan akan bermain habis-habisan demi mengamankan tempat di final impian mereka.
United harus siap dengan berbagai skenario. Jika mereka kehilangan fokus, Bilbao bisa memanfaatkan momen untuk mencetak sejarah di kandang sendiri.