Analisis: Formasi Darurat Guardiola Kunci Kemenangan Manchester City

Analisis: Formasi Darurat Guardiola Kunci Kemenangan Manchester City

Kemenangan Tipis Manchester City Buktikan Efektivitas Formasi Baru

Kemenangan 1-0 Manchester City atas Wolves memberikan sinyal positif untuk Pep Guardiola. Meski tidak menawan, hasil ini menunjukkan City mulai stabil kembali.

Mereka tampil seperti musim-musim sebelumnya: mendominasi permainan dan mengendalikan tempo. Dalam perburuan zona Liga Champions, kemenangan seperti ini sangat berarti.

Keberanian Wolves Membuka Celah Kemenangan City

Namun, kredit layak diberikan kepada Wolves. Mereka tampil berani dengan formasi 3-4-2-1 yang agresif.

Pada awal laga, serangan cepat Wolves memaksa City bertahan dalam. Matheus Cunha dan Marshall Munetsi kerap merepotkan lini belakang.

Sayangnya, peluang emas Wolves pada menit 22 gagal dimaksimalkan. Bellegarde gagal menghubungkan bola dengan Munetsi.

Selang 10 menit kemudian, City menghukum kesalahan itu lewat gol Kevin De Bruyne.

Arsenal Takluk Tipis dari PSG, Tiket Final Masih Terbuka

Strategi Ultra-Narrow City Bawa Kontrol Penuh

Dalam transisi, Wolves kehilangan bola di lini tengah. Hal ini dimanfaatkan sempurna oleh Jeremy Doku.

Lewat aksi individunya, Doku menciptakan assist cerdas untuk De Bruyne. Ini mencerminkan efektivitas formasi ultra-narrow Guardiola.

Enam gelandang bertipe kreatif menumpuk di area tengah, memadati lini pertahanan Wolves.

Tantangan Guardiola: Adaptasi Setelah Kembalinya Haaland

Meski sukses, formasi ini tampak seperti solusi sementara. Tanpa striker murni, xG City hanya mencapai 0,65.

Nantinya, saat Erling Haaland kembali, Guardiola harus menyesuaikan taktik ini lagi.

Belum lagi, kepergian Kevin De Bruyne musim depan memperumit situasi. Tanpa playmaker cerdas, sistem ini rentan runtuh.

Omar Marmoush juga belum beradaptasi. Bermain di sisi kanan, kontribusinya hampir nihil sepanjang laga.

Kesimpulan: Masa Depan City Masih Penuh Tanda Tanya

Dengan jarak empat poin dari Chelsea, City masih mengontrol nasibnya. Namun, tantangan besar sudah menanti.

Formasi kotak ultra-narrow ini bekerja untuk sekarang, tetapi masa depan memerlukan evolusi strategi.

    Read Previous

    Update Klasemen Liga 1 2024/2025: Malut United Libas Persib Bandung, Persebaya Terdepak dari Tiga Besar

    Read Next

    Hasil Liga 1 2024/2025: Dewa United Imbangi Barito, Persib Makin Dekat Juara

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Most Popular

    close
    Banner iklan disini