nzr 
Kevin De Bruyne memainkan laga kandang terakhirnya bersama Manchester City dengan penuh emosi.
Ia tampil saat City menang 3-1 atas Bournemouth di Etihad Stadium.
Laga itu menjadi momen tak terlupakan bagi 50.000 penonton yang tetap bertahan hingga peluit akhir.
Usai pertandingan, De Bruyne menerima penghormatan spesial dari klub dan para penggemar.
Momen tersebut juga menandai pencapaian istimewa sang gelandang asal Belgia.
Menyamai Rekor Fabregas, Ukir Sejarah di Liga Inggris
De Bruyne kini sejajar dengan Cesc Fabregas dalam urusan kreasi peluang di Premier League.
Ia membukukan total 846 peluang dalam 287 pertandingan liga.
Catatan ini lebih cepat 63 laga dibanding Fabregas, pencapaian luar biasa bagi seorang gelandang.
Namanya kini sejajar atau bahkan melebihi legenda seperti Lampard, Gerrard, dan David Silva.
Selain itu, De Bruyne juga berbagi rekor assist terbanyak semusim bersama Thierry Henry.
Pada musim 2019/2020, ia mencetak 20 assist, menyamai rekor Henry di musim 2002/2003.
Patung dan Penghormatan, De Bruyne Diabadikan di Etihad
Usai laga, klub mengumumkan rencana membangun patung De Bruyne di luar stadion Etihad.
Langkah ini menjadi bentuk penghormatan abadi atas kontribusinya selama satu dekade.
Para suporter memberikan tepuk tangan panjang sebagai tanda cinta dan terima kasih.
De Bruyne merupakan satu-satunya pemain tersisa dari era sebelum Pep Guardiola.
Kepergiannya menandai berakhirnya era penting dalam sejarah Manchester City.
Sosok Kunci dalam Kesuksesan City
Meski gagal mencetak gol dalam laga terakhirnya, kontribusi De Bruyne tak tergantikan.
Ia adalah tokoh sentral dalam dominasi Manchester City di kompetisi domestik dan Eropa.
Dengan rekor individu dan kolektif yang luar biasa, De Bruyne layak disebut legenda sejati klub.
Perpisahan ini bukan akhir segalanya, tapi pengingat atas warisan yang telah ia tinggalkan.
