Pratinjau Tim Piala Dunia Antarklub: Inter Milan

Skuad Inter Milan merayakan gol Marko Arnautovic ke gawang Udinese, Senin (31/3/2025) (c) AP Photo/Luca Bruno

Jika Anda hanya mengenal Inter Milan sebagai tim yang baru saja dibantai Paris Saint-Germain di final UEFA Champions League, selamat datang di dunia sepak bola klub! Dunia ini jauh lebih besar, dan Inter Milan—sang Nerazzurri—adalah salah satu pilar sepak bola Eropa dan dunia. Dalam tiga musim terakhir, mereka dua kali menembus final Liga Champions—prestasi yang tak bisa dianggap remeh.

📌 Baca juga: Ranking klub dengan treble terbaik sepanjang masa


Cara Inter Milan Lolos ke Club World Cup

Inter Milan lolos ke Piala Dunia Antarklub 2025 berkat peringkat keempat di sistem Koefisien Klub UEFA saat pengumuman peserta. Kini, mereka bahkan naik ke posisi ketiga, hanya kalah dari Real Madrid dan Bayern Munich.


Perubahan di Kursi Pelatih

Sebelum kekalahan telak 0-5 dari PSG di final Liga Champions 2025, Simone Inzaghi dianggap salah satu pelatih terbaik Italia. Namun, rumor kepergiannya akhirnya jadi kenyataan—ia kini melatih Al-Hilal di Arab Saudi. Inter kemungkinan besar akan menunjuk Cristian Chivu, mantan bek andalan yang baru saja memulai karier kepelatihannya di Parma.


Kiprah di Liga Domestik

Serie A dalam lima tahun terakhir mengalami kebangkitan. Gaya permainan lebih cepat dan menyerang telah menggantikan citra “liga pensiunan”. Meski belum kembali dominan di Eropa, Serie A kini lebih menarik secara gaya dan kompetitif.

Musim 2024-25 jadi musim “hampir berhasil” untuk Inter:

  • Runner-up Serie A, kalah satu poin dari Napoli

  • Gagal di Coppa Italia (semifinal)

  • Kalah di final Supercoppa Italiana

  • Runner-up Liga Champions


Jadwal Inter di Seattle

  • vs Urawa Reds – 21 Juni, pukul 12.00

  • vs River Plate – 25 Juni, pukul 18.00


Pemain Kunci

Lautaro Martínez
Striker Argentina ini mencetak 95 gol dalam lima musim terakhir Serie A. Meski dikritik karena gagal bersinar di final besar, posisinya di jajaran striker elite Eropa tak terbantahkan.

Nicolò Barella
Gelandang box-to-box yang telah mencatat 61 caps untuk Italia. Kombinasi kreativitas dan stamina membuatnya vital dalam skema lini tengah Inter.

Alessandro Bastoni
Bek tengah masa depan dan andalan saat ini. Pada usia 26 tahun, ia telah mengoleksi 35 penampilan internasional bersama Italia.

Denzel Dumfries
Wing back asal Belanda yang punya naluri ofensif tinggi. Musim ini mencetak 7 gol di Serie A dan memperpanjang kontrak hingga 2028.


Gaya Bermain Inter

Di bawah Inzaghi, Inter menguasai Serie A dalam penguasaan bola, jumlah tembakan, dan gol. Dengan pendekatan berbasis umpan pendek dan minim kehilangan bola, mereka sangat dominan di liga.

Namun di Liga Champions, strategi berubah total. Melawan Bayern dan Barcelona di fase gugur, mereka memilih bertahan dan mengandalkan serangan balik, dengan penguasaan bola rata-rata di bawah 42%.


Statistik Menarik: Inter(na)sionale

Hanya 6 dari 26 pemain Inter musim lalu yang berkebangsaan Italia (23%). Di liga yang 38% pemainnya adalah warga lokal, angka ini memperkuat identitas “internasional” yang menjadi dasar pendirian klub ini—berpisah dari AC Milan 117 tahun lalu.


Peluang Inter Milan Juara di Club World Cup?

Masih tanda tanya besar. Dengan skuad yang tua dan pelatih baru, Inter bisa saja tersandung. Tapi bisa juga menjadikan turnamen ini sebagai ajang pembuktian dan penebusan.


Mengapa Tim Ini Menarik?

Inter adalah cerminan dari tantangan sepak bola modern. Rata-rata usia starting XI mereka adalah 29,3 tahun—tertinggi di Serie A dan Liga Champions. Setelah pemilik lama, Sunsing, gagal membayar utang, Inter diambil alih oleh Oaktree Capital asal AS. Salah satu langkah pertama mereka? Pemangkasan gaji lebih dari €140 juta.

Situasi ini mengingatkan pada masa depan klub seperti Manchester City, PSG, dan Newcastle United. Ketika uang dari negara sponsor berhenti mengalir, mereka akan menghadapi tantangan yang kini dialami Inter: mempertahankan prestasi di tengah krisis finansial.


Inter Milan bukan sekadar tim yang kalah telak di final. Mereka adalah simbol ketegangan antara kejayaan masa lalu, tuntutan masa kini, dan ketidakpastian masa depan sepak bola klub global. Club World Cup 2025 bisa menjadi titik balik—atau justru awal dari perubahan besar berikutnya.


Sumber:

    Read Previous

    Pratinjau Piala Dunia Antarklub 2025: Paris Saint-Germain Siap Kuasai Dunia

    Read Next

    5 Alasan Borussia Dortmund Bisa Juara Piala Dunia Antarklub FIFA 2025

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Most Popular

    close
    Banner iklan disini