
Timnas Brasil memasuki fase baru di bawah arahan Carlo Ancelotti. Pelatih asal Italia itu resmi meneken kontrak hingga Piala Dunia 2026.
Dua laga pertamanya akan berlangsung pada Kualifikasi Piala Dunia. Brasil akan melawan Ekuador (6 Juni) dan Paraguay (11 Juni) di Neo Química Arena.
Formasi 4-4-2 Jadi Andalan Ancelotti
Meski fleksibel secara taktik, Ancelotti pernah menyebut formasi favoritnya adalah 4-4-2 saat masih melatih Real Madrid. Ia menyukainya karena struktur seimbang.
Kini, ia membawa filosofi tersebut ke Timnas Brasil. Pertanyaannya, siapa saja pemain yang cocok untuk formasi 4-4-2 itu?
Penjaga Gawang dan Lini Belakang

Kiper: Alisson Becker (Liverpool)
Alisson tetap jadi pilihan utama berkat ketenangan dan distribusi bola. Ia unggul dari Bento dan Hugo Souza dalam pengalaman.
Bek Kanan: Vanderson (Monaco)
Minimnya opsi bek kanan membuat Vanderson jadi pilihan logis. Ia agresif menyerang dan tampil konsisten di Ligue 1.
Dua Bek Tengah: Lucas Beraldo dan Marquinhos (PSG)
Duet PSG ini punya koneksi kuat. Ancelotti menyukai bek tengah yang sudah terbiasa bermain bersama di klub.
Bek Kiri: Alexsandro (Lille)
Alexsandro tampil stabil di Eropa. Ia lebih unggul dari Alex Sandro yang performanya mulai menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Empat Gelandang Fleksibel

Tengah: Casemiro (MU) dan Bruno Guimarães (Newcastle)
Casemiro tetap jadi jangkar utama meski performanya menurun. Bruno jadi motor transisi dan penyeimbang lini tengah.
Sayap Kanan: Raphinha (Barcelona)
Raphinha ideal untuk peran winger bertahan-menyerang. Ia punya kecepatan, teknik, dan disiplin untuk mendukung sistem 4-4-2.
Sayap Kiri: Vinicius Junior (Real Madrid)
Vinicius sangat berkembang di bawah Ancelotti. Ia jadi senjata utama di sisi kiri dengan kemampuan menggiring dan mencetak gol.
Final Perdana Real Betis di Panggung Eropa
Dua Penyerang Serbaguna
Penyerang: Richarlison (Tottenham)
Richarlison cocok sebagai ujung tombak. Ia kuat dalam duel udara, agresif saat pressing, dan pernah bermain di bawah Ancelotti.
Penyerang Kedua: Matheus Cunha (Wolves)
Cunha bisa jadi second striker. Ia lincah, cerdas membuka ruang, dan tampil impresif sepanjang musim 2024/2025 bersama Wolves.
Kesimpulan: Ancelotti Punya Materi Ideal
Dengan materi pemain yang tersedia, formasi 4-4-2 ala Ancelotti sangat mungkin diterapkan. Brasil punya keseimbangan teknik, pengalaman, dan daya juang.
Formasi ini memberi fleksibilitas dalam bertahan dan menyerang. Koneksi antar pemain, terutama yang sudah pernah dilatih Ancelotti, menjadi keunggulan tersendiri.