dvn 
Kabar meninggalnya Diogo Jota dalam kecelakaan tragis menjadi duka mendalam untuk Liverpool, Portugal, dan dunia sepak bola global.
BACA JUGA :
Lini Serang MU Bakal Mengerikan, Inilah Statistik Gol dan Assist Gila dari Trio Cunha, Mbeumo, dan Watkins
Jota meninggal dunia bersama adiknya, Andre Silva, saat mengendarai mobil Lamborghini di Zamora, Spanyol, Kamis (3/7) dini hari.
Insiden tersebut terjadi saat mereka dalam perjalanan dari Portugal ke Inggris melalui jalur darat dan laut, bukan udara.
Ribuan fans Liverpool berkumpul di Anfield, meletakkan bunga dan memorabilia sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Jota.
Namun, muncul pertanyaan besar: mengapa Jota tidak menggunakan pesawat untuk kembali ke Inggris?
Larangan Terbang Usai Operasi Ringan
Menurut laporan BBC Sport, Jota baru saja menjalani operasi ringan beberapa hari sebelum melangsungkan pernikahannya.
Dokter menyarankan agar ia tidak melakukan penerbangan demi mencegah risiko komplikasi pascaoperasi di udara.
Kondisi kabin pesawat dengan tekanan tinggi bisa berisiko bagi orang yang baru menjalani tindakan medis.
Karena itu, Jota memilih jalur darat dari Porto ke pelabuhan feri di Santander, kemudian menyeberang laut ke Inggris.
Ia juga menggunakan rute yang sama saat awal pergi ke Portugal untuk pernikahan.
Tragedi di Wilayah Zamora
Mobil Lamborghini yang ditumpangi Jota pecah ban saat menyalip dan tergelincir keluar jalur, menyebabkan kecelakaan fatal.
Kejadian berlangsung di Zamora, dekat perbatasan Portugal-Spanyol. Kedua korban dinyatakan meninggal di lokasi kejadian.
Andre Silva, adik Jota, adalah pemain klub Penafiel dan dikenal sangat dekat dengan sang kakak.
Ironi dalam Pilihan Rasional
Keputusan Jota menghindari penerbangan adalah bentuk tanggung jawab terhadap kesehatan pribadi.
Namun, keputusan bijak itu justru membawa tragedi. Sebuah pengingat bahwa hidup tak selalu bisa diprediksi atau dikendalikan.
