Ajax Gagal Menang, Kans Juara Eredivisie Menipis

Pemain Ajax Amsterdam pada laga Liga Europa 2024/2025 (c) AP Photo/Maurice van Steen

Ajax Amsterdam kehilangan momen emas untuk mengunci gelar Eredivisie ke-37 mereka musim ini.
Raksasa Belanda itu ditahan imbang 2-2 oleh Groningen, yang bermain dengan 10 orang di menit akhir.
Gol penyama skor lahir di menit ke-99, hanya beberapa detik sebelum peluit panjang dibunyikan wasit.
Hasil ini membuat PSV Eindhoven mengambil alih puncak klasemen usai menang telak atas Heracles.

Ajax sempat unggul dua kali melalui Anton Gaaei dan Wout Weghorst, namun gagal menjaga keunggulan.
Luciano Valente mendapat kartu merah karena pelanggaran keras terhadap Jordan Henderson di waktu tambahan.
Meski unggul jumlah pemain, Ajax gagal mengendalikan laga dan kebobolan lewat skema bola mati.

Farioli Tetap Optimis Meski Peluang Tipis

Pelatih Ajax, Francesco Farioli, mengungkapkan kekecewaan usai pertandingan namun tetap memberi semangat.
“Gol menit akhir sebelumnya memberi kebahagiaan, tapi kali ini membawa air mata,” ujar Farioli sedih.
Ia menegaskan bahwa peluang belum sepenuhnya hilang dan Ajax akan berjuang sampai laga terakhir musim ini.
“Sepak bola penuh kejutan. Masih ada kesempatan,” tambah Farioli menyuntikkan optimisme.

Ajax kini berada di peringkat dua dengan 75 poin, terpaut satu poin dari PSV yang memimpin klasemen.
Satu laga tersisa akan menentukan nasib mereka, meski tak sepenuhnya berada di tangan sendiri.

Dari Memimpin Klasemen hingga Tergeser

Ajax sempat mencatat kebangkitan luar biasa usai performa buruk musim lalu.
Penunjukan Francesco Farioli sempat diragukan, apalagi Ajax sempat tertinggal sembilan poin dari PSV.
Namun, 13 kemenangan dan satu hasil imbang membuat Ajax unggul sembilan poin pada pertengahan April.
Sayangnya, kekalahan telak 0-4 dari Utrecht jadi titik balik menurunnya performa Ajax.

Setelah itu, mereka hanya mampu bermain imbang lawan Sparta dan kalah telak dari NEC Nijmegen.
Laga kontra NEC jadi sorotan karena dipimpin Calvin Verdonk, pemain keturunan Indonesia yang jadi kapten.
Verdonk membawa NEC tampil efisien dan memanfaatkan setiap celah dari lini belakang Ajax.

Ajax dalam Daftar Klub dengan Kejatuhan Tragis

Kondisi Ajax Amsterdam kini mirip tim-tim besar lain yang gagal menjaga keunggulan dalam perebutan gelar.
Botafogo sempat unggul 13 poin di Liga Brasil 2023 namun berakhir di posisi lima klasemen akhir.
Arsenal juga pernah unggul delapan poin dari City pada April 2023, tapi gagal juara.
Newcastle United bahkan buang keunggulan 12 poin di Premier League 1995/96 dan gagal jadi juara.

Kisah serupa terjadi pada Inter Milan musim 2001/02 dan Real Madrid pada musim 2003/04.
Namun, Ajax masih punya satu laga untuk membalikkan segalanya, asalkan PSV terpeleset di laga akhir.
Musim ini belum benar-benar berakhir bagi Ajax—harapan masih ada, walau setipis benang.

BACA JUGA : Eveline Sanita Akan Tinggalkan PSBS Biak Akhir Musim Ini

    Read Previous

    Nwaneri Ganti Nomor, Sinyal Peran Lebih Besar di Arsenal?

    Read Next

    Flicki-Flacka! Bawa DNA Bayern, Hansi Flick Ubah Barcelona Jadi Mesin Juara

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Most Popular

    close
    Banner iklan disini