Habib Diarra: Bintang Baru Sunderland yang Terinspirasi Pogba dan Kante

Gelandang Senegal yang Tangguh dan Penuh Komitmen

Habib Diarra resmi bergabung dengan Sunderland dan langsung mencuri perhatian banyak pihak, termasuk para penggemar Strasbourg.
Ucapan perpisahan di media sosial menyebut Diarra sebagai pemain yang selalu berjuang dan memberikan segalanya di lapangan.

“Dia selalu total,” “dia tidak pernah menyerah,” dan “dia bermain dengan hati.”
Itulah kalimat yang sering muncul dari fans Strasbourg saat melepas gelandang 21 tahun ini.

Habib Diarra dikenal sebagai gelandang box-to-box dengan semangat juang tinggi dan energi luar biasa.
Saat menguasai bola, ia langsung berpikir untuk menyerang dan membuka ruang di pertahanan lawan.

Namun, ketika tim diserang, ia juga sigap turun membantu lini belakang dengan sprint-sprint krusial.
Segala aksinya selalu demi kepentingan tim.

Perjalanan Karier: Dari Senegal Menuju Inggris

Lahir di Guediawaye, Senegal, Diarra pindah ke Prancis saat berusia lima tahun.
Ia tumbuh di kota Mulhouse dan memulai karir di akademi Strasbourg sejak level U-15.

Ia sering dipercaya sebagai kapten tim usia muda karena kepemimpinannya yang menonjol.
Diarra menjalani debutnya di Ligue 1 saat berusia 17 tahun pada Oktober 2021 di bawah pelatih Julian Stephan.

Musim 2023/24, Diarra diasuh oleh Patrick Vieira yang memberikan pemahaman soal peran ganda gelandang tengah.
Kemudian, di musim berikutnya, Liam Rosenior memberikan kebebasan di lapangan.

Menurut Diarra, Rosenior membantu mengembangkan mentalitas, kecerdasan bermain, dan kepercayaan dirinya.
Hubungan mereka saling menghargai. “Saya mencintainya. Dia pemenang sejati,” ujar Rosenior.

Bahkan, Diarra diangkat menjadi kapten termuda dalam sejarah Strasbourg saat berusia 20 tahun.

Pilih Senegal, Tolak Olimpiade Prancis

Meski pernah membela Prancis dari level U16 hingga U21, Diarra memilih bermain untuk Senegal.
Ia menolak tampil di Olimpiade Paris 2024 demi mengikuti jejak sang ayah, Samba Diarra.

“Hatiku yang berbicara,” kata Diarra. “Saya belajar banyak di tim muda Prancis, tapi Senegal adalah pilihan logistik.”

Ia menyebut Idrissa Gueye, Paul Pogba, N’Golo Kante, dan Tanguy Ndombele sebagai panutannya di posisi gelandang.
Sejak debut, Diarra langsung tampil menonjol dan mencetak empat gol dalam sepuluh laga bersama tim senior Senegal.

Dalam laga uji coba bulan lalu, ia mencetak gol saat Senegal mengalahkan Inggris 3-1 di City Ground, Nottingham.
Penampilan tersebut memperkuat statusnya sebagai salah satu bintang muda Afrika paling menjanjikan.

Tantangan Baru di Sunderland dan Premier League

Kini Diarra akan tampil reguler di Inggris bersama Sunderland di Championship.
Ia akan bergabung dengan sesama pemain Senegal seperti Pape Sarr, Ismaila Sarr, dan Nicolas Jackson.

Pelatih Sunderland Regis Le Bris mengenal Diarra sejak masih melatih Lorient, sementara Direktur Olahraga Florent Ghisolfi mengenalnya dari Lens dan Nice.

Masih terlalu dini untuk menebak peran pasti Diarra di Sunderland.
Namun, duet bersama Enzo Le Fée di lini tengah bisa menjadi kombinasi menarik musim ini.

Setelah kepergian Jobe Bellingham ke Borussia Dortmund, Diarra diharapkan mampu mengisi kekosongan itu.
Ia sudah mencetak 10 gol dan menyumbangkan 9 assist dalam 94 pertandingan Ligue 1.

Koordinator olahraga Strasbourg, Kader Mangane – yang juga pernah bermain di Sunderland dan Senegal – menyatakan:
“Saya terus mendorongnya agar meningkatkan statistik karena potensinya sangat besar.”

    Read Previous

    Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Tempel Ketat Libya, Siap Salip Penakluk Shin Tae-yong!

    Read Next

    Tiga Pemain Diaspora Timnas Indonesia Resmi Gabung Super League 2025/2026, Siapa Selanjutnya?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Most Popular

    close
    Banner iklan disini