
Timnas Indonesia terus memperkuat komposisi pemain jelang round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dua nama yang menjadi sorotan adalah Pascal Struijk dan Mauro Zijlstra yang menyatakan siap membela Timnas Indonesia. Proses naturalisasi keduanya tinggal menunggu waktu.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi jangka panjang PSSI untuk meningkatkan daya saing Garuda di level Asia dan dunia.
Pascal Struijk dan Mauro Zijlstra Semangat Bela Indonesia
Kedua pemain diaspora ini menunjukkan antusiasme besar. Pascal Struijk, bek utama Leeds United, dinilai sebagai kandidat paling siap untuk langsung masuk skuad Garuda. Ia memiliki darah Indonesia dari garis keluarga asal Surabaya, dan baru saja membantu Leeds promosi ke Premier League.
Sementara itu, Mauro Zijlstra, penyerang muda berusia 20 tahun milik FC Volendam, tengah menyelesaikan administrasi akhir seperti paspor dan dokumen legal. Ia telah tampil dalam 7 laga di Eerste Divisie dan terikat kontrak hingga 2027.
📌 Baca juga: Wow! Jelang Liga 1 2025/2026, Malut United Lepas 22 Pemain
Empat Nama Keturunan Dalam Radar PSSI
Selain Struijk dan Mauro, terdapat empat nama potensial lain yang sedang dipantau:
Milano Jonathan (FC Utrecht) – Mencetak 11 gol dan 4 assist musim ini.
Laurin Ulrich (VfB Stuttgart) – Gelandang 20 tahun, darah Surabaya, catat 3 gol dan 7 assist.
Jaden Oosterwolde (Fenerbahçe) – Bek kiri 189 cm, tetapi masih ingin memperkuat Belanda.
Pascal Struijk (Leeds United) – Paling siap secara performa dan pengalaman.
“Kami tidak ingin hanya menargetkan posisi runner-up. Kami ingin juara grup dan membawa pemain terbaik,” ujar Arya Sinulingga, Exco PSSI.
Progres Naturalisasi: Jairo Riedewald Masih Rumit
Selain Mauro dan Struijk, Jairo Riedewald juga masuk daftar. Namun, prosesnya dinilai rumit karena faktor administratif dan posisi klub. Meski begitu, komunikasi dengan pelatih Patrick Kluivert sudah terjalin, menunjukkan sinyal positif.
Tantangan di Balik Proses Naturalisasi
Proses naturalisasi tidak selalu berjalan mulus. Selain dokumen hukum, pemain harus bisa beradaptasi secara budaya dan taktik dalam sistem sepak bola Indonesia. Namun, dukungan dari PSSI dan pelatih membuat jalur mereka semakin terbuka.
“Pemain diaspora bukan hanya pelengkap, mereka bagian dari proyek jangka panjang kami,” tegas Erick Thohir, Ketua Umum PSSI.
Qatar Minta AFC Jadi Tuan Rumah Round 4
Di sisi lain, kabar mengejutkan datang dari Qatar. Negara tersebut dilaporkan meminta kepada AFC agar round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 kembali digelar di kandang mereka.
Permintaan ini dilatari performa buruk saat bermain tandang—Qatar hanya meraih 1 poin dari 5 laga tandang, berbanding 12 poin saat bermain kandang.
Namun, permintaan ini memicu perdebatan. Ketegangan politik dan insiden rudal Iran yang jatuh di pangkalan militer Qatar menimbulkan pertanyaan tentang keamanan.
📌 Baca juga: Jadwal Timnas Putri vs Kirgistan di Kualifikasi Piala Asia 2026
AFC Diminta Waspadai Situasi Timur Tengah
Hingga kini, AFC belum memberi pernyataan resmi. Namun, sejumlah pihak meminta agar keamanan dan netralitas menjadi faktor utama sebelum menentukan tuan rumah.
Kondisi ini bisa menguntungkan Timnas Indonesia, yang tampil impresif dan berpotensi jadi unggulan jika lokasi netral disepakati.
Sumber: