dvn 
Ketegangan antara Iran dan Israel kembali meningkat dan mulai berdampak pada sektor olahraga, termasuk dunia sepak bola Asia. Sejumlah negara telah menutup jalur penerbangan sebagai bentuk respons terhadap situasi geopolitik yang semakin tidak stabil di kawasan Timur Tengah.
BACA JUGA :
Resmi! Daftar 25 Pemain Persebaya Surabaya di Liga 1 2025/2026, Kombinasi Klop Demi Gelar Juara
Situasi tersebut memicu kekhawatiran terhadap kelangsungan babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dua negara yang ditunjuk AFC sebagai tuan rumah, yakni Qatar dan Arab Saudi, terletak dekat dengan pusat konflik. Keamanan menjadi perhatian utama bagi seluruh pihak yang terlibat dalam turnamen ini.
Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, menilai bahwa Indonesia sangat layak menjadi tuan rumah alternatif. Ia menyebut posisi geografis Indonesia yang jauh dari konflik sebagai salah satu keunggulan utama. Selain itu, Indonesia juga merupakan satu-satunya tim dari luar kawasan Timur Tengah yang lolos ke putaran keempat.
“PSSI harus bergerak cepat. Keselamatan dan kenyamanan semua pihak harus jadi prioritas,” ujar Akmal. Ia juga mendorong Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI untuk segera bersurat kepada AFC dan FIFA demi keselamatan pemain dan kelancaran turnamen.
Menurut Akmal, Indonesia sudah siap dari sisi infrastruktur dan keamanan. Pengalaman sukses menyelenggarakan berbagai turnamen internasional menjadi modal besar. Apalagi, putaran keempat hanya melibatkan enam negara, sehingga pengaturan logistik dan teknis akan lebih sederhana.
Momentum ini juga bisa menjadi langkah strategis untuk meningkatkan citra Indonesia di mata dunia sepak bola internasional. “Sepak bola bukan sekadar skor. Nilai kemanusiaan dan rasa aman harus didahulukan,” tegas Akmal.
Pengundian babak keempat akan digelar pada 17 Juli 2025 di Malaysia. PSSI diharapkan menyampaikan aspirasi ini sebelum tanggal tersebut.
