
Insiden Bus Persik terjadi pada Pertandingan antara Arema FC vs Persik Kediri pada pekan ke-32 Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Minggu (11/5/2025), berakhir ricuh di luar lapangan.
📌 Baca juga: RESMI – Yuran Fernandes Dilarang Aktif di Sepak Bola Indonesia Selama 12 Bulan, PSSI Jatuhkan Sanksi Berlapis
Meski menjadi laga perdana Arema kembali ke markas lamanya pasca Tragedi Kanjuruhan, suasana berubah panas setelah tim tuan rumah menelan kekalahan telak 0-3 dari Persik Kediri.
Bus Persik Jadi Sasaran Lemparan Batu
Selepas pertandingan, bus tim tamu Persik Kediri dilempari batu oleh oknum suporter. Video dan foto-foto insiden tersebut telah beredar luas di media sosial. Kerusakan terlihat di beberapa bagian bus, sementara pelatih Persik, Divaldo Alves, dilaporkan mengalami luka di kepala akibat lemparan tersebut.
📌 Baca juga: Timnas Malaysia Tolak Tawaran Main Lawan Timnas Indonesia pada September 2025?
Sementara itu, kepolisian menyatakan bahwa pengamanan sebenarnya sudah diperkuat dengan total 2.113 personel gabungan dari berbagai satuan seperti TNI, Brimob, hingga Satpol PP.
“Jumlah personel seluruhnya 2.113 dari gabungan TNI, Denpom, Brimob, Polda Jatim, Polres jajaran, Satpol PP, Dishub, steward, dan panitia pelaksana,”
— Kompol Aryanto Agus Subekti, Kabag Ops Polres Malang
Ze Valente Buka Suara

Gelandang Persik, Ze Valente, mengungkapkan kekecewaannya lewat unggahan di media sosial yang kini telah dihapus. Ia menyayangkan kejadian ini justru terjadi saat Arema kembali bermain di Kanjuruhan.
“Kita tidak pernah belajar. Tapi lebih baik tidak mengatakan apa yang saya pikirkan,”
— Ze Valente, gelandang Persik
Valente sendiri merupakan saksi hidup dari Tragedi Kanjuruhan karena saat itu ia masih membela Persebaya Surabaya, tim tamu dalam laga tragis tersebut.
Komentar emosional Valente mencerminkan trauma dan keprihatinan mendalam terhadap budaya suporter yang belum kunjung berubah, meskipun ratusan nyawa telah menjadi korban pada 2022 lalu.
Belum Ada Pernyataan Resmi dari Persik
Hingga saat ini, manajemen Persik Kediri belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden bus Persik dilempari batu. Namun, desakan dari publik untuk menindaklanjuti kejadian ini sudah mulai ramai di media sosial.
Kekalahan Arema dan respons negatif dari oknum suporter mencoreng momen yang seharusnya menjadi titik balik positif setelah kembali ke Kanjuruhan. Harapan akan sepak bola yang lebih aman dan beradab pun kembali diuji.
Sumber: