Terbaik dan Terburuk dari Derby Milan: Jovic Gemilang, Asllani Mengecewakan

🟥 Jovic Bersinar di Derby Milan 2025, Inter Kembali Tumbang

Derby Milan 2025 kembali memanas saat AC Milan menghancurkan rival sekota mereka, Inter Milan, dengan kemenangan telak 3-0. Laga leg kedua semifinal Coppa Italia yang digelar Kamis (24/4/2025) dini hari WIB ini menjadi panggung bagi Luka Jovic, yang tampil gemilang lewat dua gol penting.

Dengan hasil ini, Milan mencatat lima laga tak terkalahkan dalam Derby della Madonnina terakhir. Ini menjadi bukti konsistensi Rossoneri.

Sementara itu, Inter Milan justru tampil di bawah tekanan. Kekalahan ini membuat mereka harus segera melakukan evaluasi.

Luka Jovic Jadi Bintang Lapangan

Di sisi lain, Luka Jovic tampil luar biasa. Ia mencetak dua gol penting yang membawa AC Milan melaju ke final.

Sejak menit awal, Jovic memang jarang menyentuh bola. Namun, ia mampu memaksimalkan setiap peluang dengan baik.

Selain itu, Jovic juga terlibat dalam kombinasi serangan Milan. Kontribusinya terlihat jelas di sepanjang pertandingan.

Insting gol striker Serbia ini membuat Inter kehilangan arah. Gol keduanya bahkan membuat Inter benar-benar terpuruk.

Penampilannya kali ini membuktikan bahwa Milan tak perlu belanja striker mahal pada bursa transfer musim dingin lalu.

Pemain Inter yang Mengecewakan

Sebaliknya, Kristjan Asllani tampil buruk sebagai pengganti Calhanoglu. Ia gagal mengatur tempo dan sering kehilangan bola.

Akibatnya, Inter jadi kesulitan mengembangkan permainan. Milan pun terus menekan dari berbagai sisi lapangan.

Kemudian, Matteo Darmian juga tampil mengecewakan. Ia gagal membaca gerakan Jovic dan terlalu lambat di sisi kanan.

Kontribusi menyerangnya pun minim. Ia menjadi salah satu titik lemah dalam formasi Inter Milan malam itu.

Yann Bisseck Jadi Satu-satunya Cahaya Inter

Namun, Yann Bisseck tampil cukup solid. Ia bermain disiplin dan memenangkan banyak duel melawan Rafael Leao.

Empat hari sebelumnya, Bisseck sempat membuat blunder saat lawan Bologna. Tapi kini ia menunjukkan peningkatan performa besar.

Sayangnya, usaha Bisseck sendirian tak cukup menyelamatkan Inter. Tekanan Milan terlalu berat di babak kedua.

Leao Kurang Tajam di Laga Terbaik Milan

Ironisnya, dalam malam terbaik Milan musim ini, Rafael Leao justru tampil kurang menonjol di sisi kiri serangan.

Meski memberikan satu assist, permainannya belum cukup meyakinkan. Ia terlihat tak menyatu dengan ritme tim.

Untungnya, rekan-rekannya seperti Jovic dan Reijnders bermain gemilang. Mereka menutup celah yang ditinggalkan Leao.

Sergio Conceicao Buktikan Kapasitas

Pelatih Milan, Sergio Conceicao, patut mendapat pujian atas strategi dan manajemen timnya. Ia tetap fokus di tengah tekanan.

Meski isu pemecatan sempat mencuat, Conceicao sukses menjaga mental tim tetap kuat dan kompak di laga penting ini.

Jika Milan menutup musim dengan trofi Coppa Italia, Conceicao akan dikenang sebagai penyelamat musim Milan.

Simone Inzaghi Diambang Krisis

Sebaliknya, Simone Inzaghi semakin tertekan. Ia gagal menang dalam lima pertemuan terakhir melawan Milan.

Sebelumnya, Inzaghi mencatat enam kemenangan beruntun di Derby Milan. Namun kini, performa timnya terus menurun.

Laga ini menunjukkan kurangnya respons taktis dari Inzaghi. Setelah gol pembuka Jovic, Inter terlihat kehilangan arah.

Kini, jika gagal meraih trofi, masa depan Inzaghi di Inter Milan kemungkinan besar akan berada di ujung tanduk.

baca juga : liverpool-butuh-satu-poin-untuk-juara-epl-2025

    Read Previous

    Deretan Tim dengan Skuad Termuda di BRI Liga 1 2024/2025: Lumbung Pemain Timnas Indonesia

    Read Next

    Rapor Pemain Real Madrid vs Getafe 2025: Arda Guler Bintang Kemenangan di La Liga

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Most Popular

    close
    Banner iklan disini