
Musim 2024/2025 menjadi tonggak penting bagi Liga 1 Indonesia. Untuk pertama kalinya, teknologi Video Assistant Referee (VAR) diterapkan secara penuh dalam satu musim kompetisi. Dampaknya terasa nyata, terutama dalam menciptakan suasana pertandingan yang lebih adil dan profesional.
Sebelum VAR digunakan, keputusan wasit kerap menuai kontroversi, mulai dari gol yang dianulir hingga penalti yang diprotes keras oleh tim. Kini, dengan hadirnya VAR sebagai “mata kedua”, keputusan penting bisa ditinjau ulang sehingga hasil akhir lebih diterima oleh semua pihak.
Uji Coba Hingga Penerapan Penuh
Penerapan VAR di Liga 1 diawali dengan uji coba di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada Maret 2024. Sebanyak 13 wasit VAR dan puluhan asisten wasit dilibatkan dalam proses ini. Setelah uji coba dinilai berhasil, VAR langsung diterapkan pada babak Championship Series musim lalu.
Langkah ini membuat Liga 1 setara dengan kompetisi top dunia seperti Premier League atau Serie A, yang telah lama menggunakan teknologi ini sebagai bagian dari sistem kompetisi.
Statistik Penggunaan VAR: Efektif dan Efisien
Berdasarkan laporan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada Januari 2025, VAR sudah digunakan dalam 153 pertandingan pada paruh musim. Total 642 insiden telah diawasi, dengan rata-rata 4,2 pemeriksaan per laga.
Waktu rata-rata pemeriksaan untuk insiden gol tercatat 44,2 detik, sementara kartu merah membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 164,7 detik. Menariknya, dari 66 tinjauan langsung di layar pinggir lapangan, sebanyak 58 keputusan awal wasit berhasil diubah, membuktikan pentingnya teknologi ini.
Dampak Positif untuk Semua Pihak
Penggunaan VAR meningkatkan transparansi dan menambah kepercayaan publik terhadap jalannya kompetisi. Para pemain dan pelatih kini bisa lebih menerima hasil pertandingan, asalkan keputusannya dinilai adil.
Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, mengakui bahwa implementasi VAR masih dalam proses penyempurnaan. Ia mengatakan, “Kami terus berdiskusi dengan wasit dan pelatih agar VAR digunakan secara maksimal.”
Sementara itu, pengamat sepak bola Kesit B. Handoyo juga memuji kehadiran VAR. Ia menilai teknologi ini sangat membantu dalam menciptakan keadilan, meski masih ada perbaikan yang dibutuhkan.
Liga 2 Juga Siap Gunakan VAR
Melihat suksesnya VAR di Liga 1, PT LIB memastikan bahwa musim depan, Liga 2 Indonesia juga akan mengadopsi teknologi ini sepenuhnya. Persiapan pun telah dilakukan, termasuk pelatihan wasit dan operator VAR pada Maret lalu.
Liga 2 musim depan akan diikuti oleh 20 tim dan dibagi ke dalam dua grup. Penerapan VAR diyakini akan meningkatkan kualitas kompetisi di kasta kedua.