
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kembali menyoroti isu kecurangan dalam sepak bola nasional. Erick Thohir Tegaskan Liga 1 saat ini sudah terbebas dari praktik match fixing, sebuah pencapaian penting yang patut diapresiasi.
Pernyataan ini muncul usai insiden kontroversial dalam pengundian Liga 4 Indonesia, yang sempat viral dan menuai reaksi keras dari publik. Oleh karena itu, PSSI mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Kasus Viral di Liga 4: Drawing Ulang Dilakukan
Pada Kamis (10/4/2025), proses drawing Liga 4 dilaksanakan oleh Ketua PSSI DIY, Dessy Arfianto. Namun, video proses undian tersebut memunculkan dugaan adanya kecurangan. Dalam tayangan itu, tampak Dessy mengambil bola undian, meletakkannya di bawah meja, lalu mengangkat selembar kertas yang menunjukkan nama tim.
Akibat kejadian ini, banyak pihak menilai prosesnya tidak transparan. Tak heran, publik mendesak agar pengundian diulang. Akhirnya, PSSI memutuskan melakukan drawing ulang pada 14 April 2025, sebagai bentuk koreksi atas kekeliruan sebelumnya.
Sebagai referensi, pembaca bisa melihat jadwal pertandingan terkini di artikel Jadwal Lengkap Pekan ke-28 Liga 1 2024/2025.
Erick Thohir Tegaskan : Drawing Itu Salah dan Harus Dievaluasi

Dalam pernyataannya, Erick Thohir menyebut tindakan dalam drawing tersebut telah mencederai kepercayaan para pencinta sepak bola.
“Drawing itu salah dan melukai,” kata Erick Thohir.
Ia juga mengungkapkan bahwa Exco PSSI telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem kompetisi dan mekanisme pengundian, guna mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.
Siap Investigasi dan Tindak Tegas Match Fixing
Lebih lanjut, Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI siap melakukan investigasi mendalam. Apabila ditemukan indikasi kuat bahwa terjadi match fixing, maka kasusnya akan dibawa ke ranah hukum.
“Kalau sudah masuk ranah hukum, dan itu match fixing, sudah pasti kita sikat,” tegas Erick.
Ia menyebut PSSI telah bekerja sama dengan kepolisian dan kejaksaan. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen untuk menjaga integritas kompetisi.
Liga 1 Bebas Match Fixing, Liga 2 Siap Terapkan VAR
Di sisi lain, Erick Thohir menyampaikan rasa bangganya terhadap Liga 1, yang kini dinilai bebas dari praktik pengaturan skor. Menurutnya, kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia telah mengalami banyak kemajuan, khususnya dalam hal integritas pertandingan.
“Liga 1 sekarang, match fixing bisa kita lihat, tidak ada,” ungkap Erick.
Tak hanya Liga 1, Erick juga mengungkap rencana untuk meningkatkan kualitas Liga 2. Salah satu cara yang akan dilakukan adalah penerapan teknologi VAR (Video Assistant Referee) serta peningkatan kualitas wasit secara keseluruhan.
“Liga 2 akan dibersihkan. Kita akan perkuat sistem perwasitan dan teknologi, termasuk VAR,” ujarnya.
Sebagai perbandingan kualitas kompetisi, Anda dapat membaca juga artikel Bali United vs Dewa United: Duel Seru Jelang Akhir Musim Liga 1.
Sumber :