iqbl 
Pergantian Markas Jadi Strategi Baru Klub Jelang Musim 2025/2026
Memasuki masa transisi menuju musim kompetisi 2025/2026, sejumlah klub peserta BRI Liga 1 mulai mengambil langkah strategis. Salah satu keputusan penting yang diambil adalah melakukan pergantian homebase atau markas utama. Meski terkesan teknis, keputusan ini memiliki dampak besar terhadap operasional tim, performa di lapangan, hingga interaksi dengan suporter.
Beberapa alasan umum di balik keputusan pindah homebase antara lain masalah fasilitas stadion, daya tampung penonton, aksesibilitas lokasi, serta upaya menjangkau basis pendukung yang lebih luas. Menariknya, dua dari tiga klub yang memutuskan berpindah homebase adalah tim promosi dari Liga 2 musim lalu.
1. Bhayangkara FC: Menyambut Liga 1 dengan Identitas Baru
Klub pertama yang sudah mengonfirmasi perpindahan markas adalah Bhayangkara FC. Setelah sukses promosi dari Liga 2, tim berjuluk The Guardian langsung melakukan gebrakan dengan merencanakan pindah kandang. Meskipun lokasi homebase baru belum diungkapkan secara resmi, manajemen menyebut langkah ini sebagai bagian dari strategi memperkuat identitas klub.
Bhayangkara FC sebelumnya sempat bermarkas di beberapa kota seperti Jakarta, Bekasi, dan Solo. Perpindahan ini dinilai sebagai upaya untuk membangun fanbase yang lebih solid dan mendapatkan dukungan maksimal dari penonton lokal di wilayah barunya nanti.
2. Dewa United: Kembali Menjelajah, Cari Basis Suporter Baru
Klub kedua adalah Dewa United, tim yang memang dikenal sebagai salah satu peserta Liga 1 dengan sejarah berpindah-pindah homebase. Dalam beberapa musim terakhir, klub ini sempat bermain di Stadion Indomilk Arena dan Stadion Sultan Agung Bantul. Kini, menjelang musim baru, manajemen Dewa United sedang menjajaki kemungkinan untuk kembali bermarkas di kota yang berbeda.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari rencana ekspansi jangka panjang klub, khususnya dalam membangun hubungan emosional dengan suporter. Jika perpindahan benar-benar terjadi, musim depan akan menjadi lembaran baru bagi Dewa United dalam petualangannya di kasta tertinggi sepak bola nasional.
3. PSIM Yogyakarta: Terkendala Stadion, Harus Cari Alternatif
Tim ketiga yang kemungkinan besar akan pindah markas adalah PSIM Yogyakarta, salah satu tim promosi dari Liga 2. Laskar Mataram menghadapi kendala serius terkait penggunaan Stadion Mandala Krida, yang selama ini menjadi markas utama mereka. Masalah teknis dan administratif membuat PSIM harus mencari opsi stadion lain untuk menjalani pertandingan kandang di Liga 1 musim depan.
Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi tim asuhan Kas Hartadi, mengingat dukungan suporter PSIM sangat kuat di kota pelajar. Namun, perpindahan markas ini juga bisa menjadi kesempatan untuk membuka pasar baru serta memperluas jaringan pendukung di luar Yogyakarta.
Perpindahan Homebase: Risiko dan Peluang
Pindah homebase bukan keputusan yang bisa diambil secara sembarangan. Klub harus memperhitungkan banyak aspek, mulai dari infrastruktur, logistik, pendanaan, hingga loyalitas suporter. Namun di sisi lain, ini juga bisa menjadi peluang strategis untuk meningkatkan nilai komersial klub, mengembangkan fanbase, serta menciptakan atmosfer baru yang lebih segar.
Tentu menarik untuk melihat sejauh mana perpindahan homebase ini memengaruhi performa Bhayangkara FC, Dewa United, dan PSIM Yogyakarta di musim mendatang. Apakah mereka mampu beradaptasi dan tetap kompetitif di tempat baru?
Penutup
Dengan perubahan besar yang dilakukan ketiga klub ini, dinamika Liga 1 musim 2025/2026 dipastikan akan lebih berwarna. Selain persaingan di atas lapangan, aspek di luar lapangan seperti pemilihan homebase akan menjadi sorotan publik. Mari kita tunggu bagaimana hasil akhirnya dan apakah keputusan ini benar-benar akan membawa dampak positif bagi klub-klub tersebut.
Baca juga:
Sumber:
