Ruben Amorim sebut Manchester United sebagai “Setan Merah terburuk” setelah kalah 1-3 dari Brighton.

Pelatih Manchester United Ruben Amorim membuat pernyataan mengejutkan setelah timnya mengalami kekalahan memalukan dari Brighton dengan skor 1-3 di Old Trafford tadi malam. Amorim menyebut timnya sebagai tim terburuk dalam sejarah Manchester United.

Ucapan ini menjadi cerminan betapa frustrasinya Amorim terhadap kondisi skuad saat ini. Kekalahan tersebut memperpanjang tren negatif Manchester United di musim ini, yang semakin memperburuk posisi mereka di Liga Inggris.

Kekalahan dari Brighton memperpanjang rentetan hasil buruk Manchester United di bawah kepemimpinan Amorim. Sejak mengambil alih posisi pelatih, Amorim telah memimpin tim dalam 22 pertandingan, dengan catatan 10 kekalahan. Catatan ini menjadikan musim ini sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah klub, dengan jumlah kekalahan terbanyak sejak musim 1989/1990.

Selain jumlah kekalahan yang tinggi, Manchester United juga mencatat rekor negatif lainnya. Tim ini telah mengalami enam kekalahan di Old Trafford dalam 12 pertandingan kandang pertama musim ini, rekor terburuk sejak musim 1893/1894.

Posisi mereka di klasemen Liga Inggris pun terpuruk ke peringkat 13, hanya berjarak 10 poin dari zona degradasi dan tertinggal 12 poin dari posisi empat besar.

Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Amorim tidak menutupi kekecewaannya terhadap performa tim setelah melakoni pertandingan melawan Brighton.

“Kami mungkin adalah tim terburuk dalam sejarah Manchester United. Saya tahu Anda menginginkan berita utama, tetapi saya mengatakan itu karena itulah yang saya rasakan,” ungkap Ruben Amorim.

Ruben Amorim dikenal dengan formasi 3-4-3 yang sukses diterapkannya di Sporting CP. Namun, ternyata kisahnya tak seindah ketika ia melatih di klub Portugal tersebut. Upayanya untuk menerapkan taktik serupa di Manchester United belum membuahkan hasil positif.

Amorim mengakui bahwa adaptasi ini membutuhkan waktu dan kesabaran, baik dari pemain maupun pendukung. Ia menegaskan akan tetap berpegang pada pendekatannya, meskipun menyadari bahwa hal ini berarti para penggemar “harus menderita” sebelum melihat hasil yang diinginkan.

Related articles

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Share article

Latest articles

Newsletter

Subscribe to stay updated.